PELANGI

            Jam dinding sudah menunjukkan pukul 01.00 wib, aku belum juga menyelesaikan tugas-tugas kuliah yang menumpuk. Ku paksakan mataku untuk setia melototin layar notebook, walau ntah sudah berapa gelas aku meminum kopi dan bergelas-gelas juga air putih habis, masih saja rasa kantuk tidak bisa tertahankan.
“aduh ampun deh, tugas ini benar-benar membuat aku nggak bisa bernafas santai “ keluhku agak kencang. Layar handphone ku menyala, satu sms tertera, dengan malas aku buka sms dan membacanya.‘ Cika aku tunggu kamu besok ditaman dekat kos kamu yah, aku pengen ketemu ‘ isi sms dari Tedi. Dasar aneh dini hari begini smsin orang, belum tidur apa. Aku menguap sekali lagi, kali ini sangat lebar. Kututup notebook dan aku lempar handphone ke ranjang, mataku benar-benar sudah tidak bisa menahan rasa kantuk yang benar-benar parah, ku jatuhkan tubuh lemah ku ketempat tidur dan sebentar saja sudah terlelap dialam mimpi. Hah nyamannya.
            Tepat pukul 08.30 aku bergegas pergi menemui Tedi sesuai pesan yang Tedi kirimkan ke handphone ku. Santai aku menuju taman yang kami  janjikan,senyumku masih terlihat sumringah. seketika aku di kejutkan dengan truk yang melaju kencang ke arah ku.
“ aaaaaaaaaaa, “ jeritku kencang. Entah bagaimana kejadianya aku selamat dari truk maut itu, segera aku tersadar dan berlari menjauhin truk yang sudah menabrak pohon yang ada tepat di samping kananku. Aku ingin  segera sampai ke taman, dan menceritakan kejadian ini dengan Tedi.
            Aku lihat Tedi sudah duduk menunggu di taman, aku tersenyum dan menghampirinya. Namun baru saja aku ingin menyapa dan menyentuh bahunya, Tedi beranjak pergi dengan sangat tergesa tepat saat aku di belakangnya, aku tertunduk lesu menatap kepergiannya. Bahkan untuk teriak memanggilnya aku tidak kuasa.
“ Tedi mau kemana sih? Heh  mungkin Tedi ada urusan kali yah, jadi buru-buru dan nggak liat aku sudah ada dibelakangnya. Aku telat lagi, maaf sayang ” pikirku positif, aku pun berlalu dari taman itu. Sedih dan sedikit kecewa.
***
            Esok harinya kutunggu Tedi di taman, sudah setengah jam Tedi belum juga tiba ku cari handphone di saku celana. ‘ ya ampun, hp pake acara ketinggalan lagi dirumah. Gimana mau ngubungi Tedi, kenapa semakin hari aku semakin pelupa begini yah ’ keluhku dalam hati. tidak berapa lama Tedi datang, tapi kenapa dia terlihat berbeda  wajahnya sangat  kusam dan sangat terlihat sedih. Aku menyambutnya dengan tersenyum manis, wajah Tedi tidak berubah bahkan dia tidak membalas senyumku. Malah sejenak  terdengar samar Tedi berucap lirih
 ya Tuhan. Kenapa begitu cepat kau ambil dia” aku terkejut, dan langsung menoleh kearahnya. Wajahnya benar-benar suram ingin rasanya aku menenangkan Tedi yang terlihat begitu terpukul. Walaupun aku sama sekali tidak mengerti apa yang di maksud Tedi. Tedi menghelakan nafas panjang yang terlihat begitu berat.
            “ Cika truk itu telah lancang merenggut nyawa kamu” aku semakin tidak mengerti. Cika? Aku? Ada apa sih ini, Tedi bicaralah padaku. Kenapa kamu berpikir aku tertabrak truk? Aku ada disamping kamu Tedi, ada disini menemani kamu ditaman ini. Kamu bicara apa sih , aku mulai panik.
            “Cika kamu pelangi di mata ku, jujur aku belum siap untuk kehilangan kamu. Tapi, apa yang harus aku perbuat Cika kamu sudah terlalu jauh meninggalkkan aku. Terlalu sukar untuk aku menjemputmu. selamat jalan sayang semoga tuhan memberimu surga terindah ” bahu ku tersentak karena terkejut, ku lihat Koran yang di pegang Tedi, ku baca sejenak. Air mataku mulai mengalir, Tedi semakin berkabut…… aku….. ya tuhan. Samar-samar Tedi menghilang di hadapan ku. Yang kulihat hanya terciptanya lengkungan warna warni di langit samar-samar terlihat jelas dan sangat indah, profilku pun menghilang sama sekali. Tedi maaf aku tidak bisa menemuimu, lihatlah pelangi itu dan tersenyumlan untukku.
telah terjadi tabrakan maut, sebuah truk kehilangan kendali dan menabrak sebuah pohon disebrang jalan. Tabrakan itu memakan korban. Yaitu seorang gadis yang diketahui dari identitas ktp bernama Cika Arianti,seorang mahasiswi tingkat akhir. korban mengalami luka dalam dan sangat  parah sehingga nyawanya tidak tertolong, saat masih diperjalanan menuju rumah sakit terdekat ‘ riau pos 21 mei 2013.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ENDORPHIN

ENDORPHIN