Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2014

Rimbanya Memerah

Sayuti berlari-lari di tepian hutan larangan, wajahnya terlihat begitu sangat ketakutan, batu besar dan kerikil tajam tidak lagi terasa dikaki telanjangnya. Sayuti tetap berlari tanpa kenal lelah menuju desanya, sesekali Sayuti menoleh kebelakang dan melihat kepulan asap yang semakin menghitam saja dibelakangnya, nafasnya sudah tidak lagi berirama. Langkahnya semakin dipercepat saat dia mendekati sebuah gubuk kecil dipinggir hutan itu. “assalamualaikum kek, kakek” Sayuti menggedor-gedor pintu gubuk tersebut sambil menghapus keringat yang membanjiri dahinya. Sayuti semakin menggedor kencang pintu gubuk itu saat tidak ada tanggapan dari dalam gubuk itu. “walaikumsalam, iyah sebentar” suara rentah terdengar pelan dari dalam gubuk tersebut, kakek tua itu membuka pintu gubuknya dan heran melihat Sayuti yang terlihat sangat ketakutan. “kakek, singa besar itu semakin menjadi saja membakar hutan kita. Semakin banyak asap-asap yang mengepul dari dalam hutan larangan itu kek” kakek te