Postingan

Menampilkan postingan dari 2014

Rimbanya Memerah

Sayuti berlari-lari di tepian hutan larangan, wajahnya terlihat begitu sangat ketakutan, batu besar dan kerikil tajam tidak lagi terasa dikaki telanjangnya. Sayuti tetap berlari tanpa kenal lelah menuju desanya, sesekali Sayuti menoleh kebelakang dan melihat kepulan asap yang semakin menghitam saja dibelakangnya, nafasnya sudah tidak lagi berirama. Langkahnya semakin dipercepat saat dia mendekati sebuah gubuk kecil dipinggir hutan itu. “assalamualaikum kek, kakek” Sayuti menggedor-gedor pintu gubuk tersebut sambil menghapus keringat yang membanjiri dahinya. Sayuti semakin menggedor kencang pintu gubuk itu saat tidak ada tanggapan dari dalam gubuk itu. “walaikumsalam, iyah sebentar” suara rentah terdengar pelan dari dalam gubuk tersebut, kakek tua itu membuka pintu gubuknya dan heran melihat Sayuti yang terlihat sangat ketakutan. “kakek, singa besar itu semakin menjadi saja membakar hutan kita. Semakin banyak asap-asap yang mengepul dari dalam hutan larangan itu kek” kakek te

aku dan teman-teman

Gambar
aku dan teman-teman. suka duka bersama heheheheheh

berangkat KKN

Gambar
nampang dulu dong, sebelum berangkat kkn. hehehhehehe

KKN Teluk Batil, Siak

Gambar
semangat KKN buat kita semua hhheheheheheh

Dag Dig Dug Cinta

Gambar
             Di hempaskan tubuhnya ke kursi busway, rasanya hari ini benar-benar melelahkan buatnya. Sudah datang ke sekolah telat, dapat tugas tambahan lagi dari guru buat mengganti keterlambatannya dan sekarang sudah berdiri berbelas-belas menit baru dia mendapatkan kursi untuk duduk. Di usap-usap rambutnya yang sudah berantakan, kini di biarkan menjadi sangat-sangat berantakan lagi. Seorang laki-laki di sampingnya sedikit heran melihat kelakuannya yang di luar normal. “dek, kenapa? Lagi strees yah atau di putusin pacar. Sampai begitu amat tuh rambut” ledek cowok itu. “ eh enak aja mas neh, mau tau aja urusan orang. Mending liatin tuh bini di anggurin” sergah Cinta kesal. Cowok itu dan perempuan di sampingnya tertawa geli. Cinta semakin kesal saja, emosinya sedikit lebih meluap wajahnya yang sedari tadi kucel dan berantakan kini menjadi lebih parah. Busway pun berhenti di halte, buru-buru Cinta turun dan berlalu dari busway itu. Wajahnya masih cemberut, karena terlalu fokus